Bagian #1: Kehidupan SMA Dimulai Dengan Huru-Hara 

File:Oreshura v01 023.png
Walaupun ini agak tidak pantas untuk mengatakannya pada diriku, tapi aku itu "anti-percintaan".

Aku bukan cuman mengatakan itu untuk sandiwara.

percintaan, hal macam itu hanyalah sebuah ilusi. Itu sebuah penyakit. Jika kau tak percaya padaku, cobalah lihat dari sekarang pasangan yang bermesraan di depan semua orang. Itu menyebalkan pada siapa pun yang melihatnya, berdoa agar mereka pergi. Dan alasan mereka untuk bermesraan di publik? Itu karena ini merupakan percintaan asli. Membuka kedok itu hanya morfin yang dipancarkan di mana pun di dalam otak, membuat mereka kehilangan rasa malu dan semuanya. sikapku pada orang-orang itu? Aku selalu menahannya karena aku tidak peduli. Tapi jika itu terjadi pada diriku sendiri, itu sama sekali topik yang lain. Untukku, bahkan jika bukan di tempat umum, aku tidak akan pernah melakukan hal yang memalukan.

Tentu saja, jika aku memberi tahu seseorang tentang ini, mereka mungkin akan tertawa dengannya dan membalas:

'tidak ada artinya berpura-pura kuat.'

‘bukankah ini alasan dari seseorang yang tidak terkenal?'

Hah?

aku,tidak terkenal?

Bukan itu masalahnya.

Aku punya sejarah tentang mendapat pengakuan. rindu, pada waktu di taman kanak-kanak... lupakan, kejayaan masa lalu itu? Siapa peduli?

Tapi sungguh: jika orang lain memberi ku tanggapan seperti itu, aku pasti sepenuhnya mengerti. Itu terdengar buruk seperti putus sekolah dari perguruan tinggi yang berkata ,jadwal belajar tidak punya sangkut paut’  - kekurangan tenaga motif yang total. Semenjak aku tidak punya sekecil pun percintaan seumur hidupku sampai sekarang, berkata sesuatu secara santai seperti itu akan terdengar hanya seperti anggur masam kecemburuan.

Dengan cukup banyak jumlah meningkat kenapa aku tidak memberitahu siapa pun tentang itu , tapi itu yang sungguh aku rasakan.

Dan orang yang mengajari ku untuk berpikir seperti itu adalah orang tuaku.

Cerita tentang bagaimana orang tuaku bertemu: pertemuan mereka; mereka sedang jatuh cinta; mereka menikah. Sama seperti drama cinta lain di televisi. Sepanjang masa kecil ku aku berdebat dengan mereka tentang naik dan turunnya dari kisah cinta mereka. Dan di sekolah menengah, aku 
 jadi pokok bahasan pada pertengkaran tak berujung mereka. Satu hari pada saat aku mau masuk SMA, mereka berdua pergi demi mencari ‘pasangan sejati’ mereka dan menghilang selama di mataku, meninggalkan hanya sebuah surat mempercayakan ku pada kerabat dan kuasa atas rumah mereka dan dana untuk biaya yang tidak pasti.

Kalian! Semua! Itu! Sampah!

Aku dan kebencian ku pada orang tuaku dan percintaan sendiri yang sampai tingkat untuk menggunakan teknik perikanan garam dunia Hakata.

Tentu saja, suara logis ku memberitahu ku bahwa tidak semua orang tua seperti punya ku. Sebaliknya, orang-orang bahagia saat jatuh cinta dan mayoritas itu adalah menikah. walaupun, aku bilang logis ku itu suara, tapi, sesuatu seperti ‘ kebahagiaan jatuh cinta hanya untuk menunjukkan mu!’ atau hal lain yang mirip dorongan itu sepenuhnya masalah yang berbeda. Lagi pula, tanpa percintaan, hidup masih bisa berjalan. Tidak akan membuat perbedaan yang mencolok menghindari urusan tidak penting. Lagi pula, aku juga tidak punya banyak.

Tapi aku punya ambisi ku sendiri. Target ku adalah masuk ke universitas nasional jurusan kedokteran dan menjadi dokter.

tapi, masuk ke jurusan kedokteran berarti jumlah biaya yang banyak sekali, dan aku sama sekali tidak boleh memberikan lebih banyak masalah pada wali ku Saeko-san.

Kiryuu Saeko-san itu adik perempuan ayahku; dalam kata lain, bibi ku. Dialah wali yang merawat ku di sini untuk membersihkan kekacauan orang tuaku. Pada awalnya dia berencana untuk menjual rumah yang compang-camping ini untuk meningkatkan keuangan, tapi karena memiliki perasaan kasih sayang ku pada rumah ini ke dalam perhitungan, dia pada akhirnya pindah dan menetap bersama denganku. Jika bukan karena Saeko-san, aku mungkin akan dititipkan pada kerabat yang tak ku kenal sejak dahulu. Oleh karena itu, aku putuskan bahwa suatu hari aku akan membalas kebaikan ini pada Saeko-san - pasti.

SMA ku dipanggil SMA publik Hanenoyama (disingkat menjadi  'SMA Hane'). Di sekolah ini kami punya satu kebijakan seperti ini: 'Sekolah akan memberi hadiah pada murid berbakat dengan perilaku yang baik sebuah tempat di universitas nasional ' (Termasuk beasiswa). Dan itu lah yang aku.

Setelah masuk ke SMA untuk satu semester aku sudah diberi peringkat ke satu di angkatan ku. Untuk seseorang yang hasilnya bisa dibilang cukup rendah selama SMP, ini merupakan langkah yang mengejutkan. Aku tidak punya niat untuk melambat, dan akan terus bekerja keras untuk menaikkan peringkat ku.

Oleh karena itu, aku tidak punya waktu untuk percintaan
Oleh sebab itu, Kidou Eita ini sudah berjanji kepada dirinya pada aturan berikut:

1. belajar nomor satu!
2. tidak ada percintaan! Cinta itu sangat berbahaya!
3. tapi jangan biarkan orang lain berpikir aku seorang gay karena terlihat sekejap.

Selama aku mengikuti peraturan ini, kehidupan SMA ku akan sempurna!

—tapi.

Terdapat seseorang.

Bahkan orang seperti ku punya perempuan yang terus di dekat ku yang tidak bisa aku hindari. Sering dikenal teman masa kecil, takdir yang menyedihkan.

yaa, kalau begitu, kenapa aku tidak mulai cerita tentangnya?

itu terjadi pada akhir mei, sebuah kecelakaan yang terjadi beberapa hari saat pelajar akan berganti ke seragam musim panas. Karena pekerjaan nya, Saeko-san sering tidak ada dirumah. Itu adalah satu alasan kenapa aku harus melakukan semua pekerjaan rumah tangga dengan sendiri. Makan malam; membersihkan lantai; menjemur pakaian sampai kering; semua bagian dari pekerjaanku. Di mata orang lain, mereka mungkin terlihat sangat asing. Benar. Tapi hanya pada awal. Tapi sekarang, tugas itu bahkan telah menjadi salah satu hobiku. Khususnya membuat makan malam, tidak hanya itu langsung mencerminkan hasilmu, itu juga merupakan keterampilan hidup yang berguna.


Itu hampir sore, setengah lima. Aku melempar semua pakaian yang sudah di cuci ke pengering, saat mau melangkah keluar untuk bahan makan malam. Sebelum itu, aku sudah menyiapkan nasi dan mulai memasukkan nya ke dalam rice cooker, dan tiba-tiba, teriakan bersemangat kecil seperti [Yaa!] dan [Tah] datang dari rumah sebelah.

Apa yang dia lakukan sebenarnya...?

Setelah menyelesaikan sentuhan terakhir dan membawa rice cooker ke tempat, dan aku berjalan dari lorong ke taman. Tidak terlalu besar, sekitar seluas dari area tiga gantungan rak, kurang dari sepuluh atau lebih langkah ke pagar tetanggaku. Disebrang pagar pendek yang memisahkan dua rumah, aku bias melihat seorang berpakaian seragam olahraga dan rok, mengayunkan pedang bambu nya disekitar. Aku memanggilnya dan menyapa: "Hei— Chiwa—!"

Setelah selesai dengan latihannya dan berbalik, keringat Harusaki Chiwa itu berkilau dengan sinar matahari dari sisa matahari.

"Hai— Ei-kun! Ada apa untuk makan malam?"

Heh, memikirkan tentang makanan dari subuh sampai sore.

"kenapa kau melakukan latihanmu dengan shinai?"

"aku rasa karena ada shinai yang tergelepak?"

"[...]"

Menurut perhitungan ku, orang ini akan menjadi ketagihan untuk menumpuk aktivitas di masa depan.

"itu karena, aku berpikir kau sudah menyerah dengan Kendo?"

"klub itulah yang aku menyerah. Meskipun semua bujukan dari seniorku, aku akhirnya bisa memutuskan hubungan ku dengan mereka."

"apa kau menyerah karena kondisimu? Sekarang kau latihan lagi, bukannya itu..."

Harusaki Chiwa tersenyum.

"tidak ada masalah. Aku sudah mengecek tubuhku minggu kemarin dan dokterku bilang itu hanya latihan, jadi aku akan baik- ~"

"...benarkah?"

"beneran~ . ya ampun, Ei-kun suka khawatir ~"

Chiwa sudah berlatih kendo dari SD sampai tahun kedua SMP. Dari pada “latihan”, bisa dibilang dia mengubur kepalanya di kendo. Dia bahkan juara empat di kompetisi tim se-provinsi, kedua di kompetisi tunggal. Tinggi dan kekuatannya yang tidak menguntungkan tidak memberikan banyak efek pada penampilannya, dia bahkan mengincar untuk kompetisi se-nasional musim panas depan.

Tapi kemudian, di tahun ketiga musim panas SMP.

Bersamaan dengan tanggal untuk kompetisi yang akan datang, Chiwa terlibat sebuah kecelakaan lalu lintas.

Saat klub Kendo latihan jogging, sebuah kargo dari truk yang melewat secara tidak sengaja, menindih Chiwa di bawahnya.

Seluruh tubuhnya mengalami luka serius, cedera pada pinggangnya itu cukup parah.

Setelah operasi besar-besaran, Chiwa menghabiskan musim kemarau terakhir SMP-nya di rumah sakit.

Walaupun setelah kejadian –kejadian itu, Chiwa bekerja keras untuk sebuah rehabilitasi. Sedangkan sekarang efek setelahnya tidak mengganggu dengan kehidupan sehari-harinya, aktivitas berat seperti Kendo itu mustahil.

Chiwa tidak pernah bilang apa-apa.

Seseorang seperti yang tidak pernah masuk klub apapun tidak mungkin tahu apa yang dirasakan oleh Chiwa.

Tapi menurut pandanganku, Chiwa itu pasti telah dirampas dari bagian penting dari kehidupnya.

"...jangan memaksakan dirimu. Pinggang, seperti yang tertulis, merupakan bagian paling penting dari."

"Hmn—?", Chiwa meringis matanya seolah merenungkan sesuatu.

"Ei-kun sepertinya baik hati terutama hari ini? Jangan-jangan  itu karena kau ingin melihat celana dalam ku?"

—?!

"Wh-Whooo ingin melihat pu-punyamu ce-ce-ce—"

Sungguh sebuah kegagalan. tersandung hanya karena hal sepele.

"Ara, ara. Ei-kun sepertinya telah mencapai umur dimana dia tertarik dengan hal seperti ini. Apa kata celana dalam' terlalu merangsang buatmu?", Chiwa tertawa gembira.

Chiwa berputar seperti seorang penari balet. Rok putih pendeknya terangkat oleh angin, menampakkan panjangnya, ramping, kaki sehatnya. Tentu saja, celana dalamnya tidak dalam pandangan. ...tapi masih, aku tidak bisa menahannya dan sedikit gembira. Sungguh sebuah kegagalan.

"Si-Siapa yang ingin melihat pakaian dalam kekanakanmu?!"

"Huh, kau tidak perlu bersikeras, kau tahu ~"

Terkutuklah dia...! dasar anak kecil pencinta kesenangan. Seorang yang dewasa sepertiku tidak punya bahasa sama dengannya!

"lupakan itu. Aku pergi untuk beli bahan untuk makan malam."

"Oh, tunggu! Aku akan ikut denganmu!"

"jangan. Setiap kali kau ikut, pengeluaran tambahan itu ditambahkan."

"aku tidak akan mengomel untuk cemilan kali ini! Aku janji!"

Jelas-jelas bohong...

Setiap kali dia hanya menyembunyikan coklat dan permen dan apapun kedalam kereta belanjaan.
Masa bodoh. Bahkan jika aku menolak, anak ini pasti akan ikut.

"...kau punya 3 menit. cepatlah!"

"Ya, ya, ya!"

sungguh. Bagaimana bisa tubuh yang kecil... dimana semua energi itu berasal...?



Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © light novel translations - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -